Kamis, 23 Februari 2012

BURHUSS FREDERICK SKINNER



RIWAYAT HIDUP B.F. SKINNER
Burhuss Frederick Skinner lahir 20 Maret 1904, di kota kecil Pennsylvania Susquehanna. Ayahnya adalah seorang pengacara, dan ibunya yang kuat dan cerdas sebagai ibu rumah tangga. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Skinner mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris pada tahun 1926 dari Presbyterian-founded Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni dunia tulis menulis sebagai profesinya selama dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar masuk program pasca sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun 1948, dia diundang untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas tersebut dia menghabiskan sisa karirnya. Skinner adalah seseorang yang aktif dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan berbagai penelitian, membimbing ratusan calon doktor, dan menulis berbagai buku. Meski tidak sukses sebagai penulis buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu penulis psikologi terbaik. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Walden II. Pada tanggal 18 Agustus 1980, Skinner meninggal dunia karena penyakit Leukemia
Seperti halnya kelompok penganut psikologi modern, Skinner mengadakan pendekatan behavioristik untuk menerangkan tingkah laku. Pada tahun 1938, Skinner menerbitkan bukunya yang berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembangan psikologi belajar, ia mengemukakan teori operant conditioning. Buku itu menjadi inspirasi diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun 1946 dalam masalah “The Experimental an Analysis of Behavior”. Hasil konferensi dimuat dalam jurnal berjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsori oleh Asosiasi Psikologi di Amerika (Sahakian,1970).

Pokok Pemikiran :
>B.F. Skinner meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning,
>Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati Skinner bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan.
> Tiga asumsi yang dimiliki Skinner dalam membangun teorinya:
1. Behavior is lawful (perilaku memiliki hukum tertentu)
2. Behavior can be predicted (perilaku dapat diramalkan)
3. Behavior can be controlled (perilaku dapat dikontrol)
>Functional analysis of behavior: analisis perilaku dalam hal hubungan sebab akibat, dimana penyebabnya itu sendiri (seperti stimuli, deprivation, dsb) merupakan sesuatu yang dapat dikontrol.
>Dua klasifikasi dasar dari perilaku menurut B.F Skinner: operants dan respondents.

Deskripsi singkat mengenai pemikiran:
>Dimana Operant Conditioning adalah suatu proses perilaku operant ( penguatan positif atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai dengan keinginan.
>Pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang. Dimana penguatan yang terbentuk melalui ikatan STIMULUS RESPON kan semakin kuat bila diberi penguatan. penguatan ini yaitu penguatan POSITIF dan NEGATIF.
>Skinner juga menekankan mengenai functional analysis of behavior yaitu analisis perilaku dalam hal hubungan sebab akibat, dimana penyebabnya itu sendiri (seperti stimuli, deprivation, dsb) merupakan sesuatu yang dapat dikontrol. Hal ini dapat mengungkapkan bahwa sebagian besar perilaku dalam kejadian antesedennya berlangsung atau bertempat pada lingkungan. Kontrol atas events ini membuat kita dapat mengontrol perilaku.
> Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu untuk menghilangkan stimulus yang mendorong langsung. Contohnya, seek r tikus lari keluar dari labirin, atau seseorang yang keluar dari pintu. Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan, dimana organisme menghasilkan sebuah respondent sebagai hasil langsung dari stimulus spesifik. Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika melihat dan mencium bau makanan, atau seseorang yang mengedip ketika udara ditiupkan ke matanya.

Pendapat Saya:
Dari pemikiran dari B.F.Skinner dapat disimpulkan bahwa Behaviorisme ini prilaku yang tampak yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan.Dan Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan pada dasarnya manusia tidak membawa apa-apa. Dimana manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimannya dari lingkungan sekitarnya. LINGKUNGAN YANG BURUK AKAN MENGHASILKAN MANUSIA BURUK, LINGKUNGAN YANG BAIK AKAN MENGHASILKAN MANUSIA BAIK.

Akan tetapi dalam metode penelitian dan penekanan penelitian Skinner terdapat menyimpang dari norma penelitian psikologi kontemporer dengan beberapa cara: Pertama, Skinner terfokus pada event perilaku yang paling sederhana. Kedua, dia bersikeras bahwa kondisi eksperimen dikontrol dan respon subjek direkam secara otomatis. Dan ketiga, dia membuat studi intensif pada satu subjek individu daripada meneliti sebuah kelompok. Bagi Skinner, tujuan psikolog adalah untuk mengontrol perilaku individu. Peneliti yang bekerja dengan sejumlah besar binatang perlu memperhatikan variabel tak terkontrolnya sepanjang hal ini tersebar secara acak. Namun Skinner percaya bahwa seperti halnya variabel lain, variabel tak terkontrol juga harus dipelajari. Jika kita ingin mengontrol perilaku, kita juga harus mngetahui variabel apa sajakah yang tidak terkontrol tersebut agar dapat dikontrol juga.

Sedangkan pendekatan Skinner telah diaplikasikan dalam berbagai masalah-masalah praktis, seperti dalam pendidikan, industri, profesi, dan pelatihan binatang. Asumsi Skinner tentang ”lawfulness” tidak sejalan dalam psikologi. Namun jadwal penguatan yang dia ajukan merupakan temuan penting bagi teori belajar dan peneliti kepribadian.
Karena Skinner menolak untuk menyimpulkan mekanisme atau proses yang tidak terobservasi, dia mengalami kesulitan dalam menggambarkan situasi di luar laboratorium. Para psikolog holistik merasa bahwa pendekatan Skinner mengabaikan kompleksitas perilaku makhluk hidup. Kritik lain mengatakan bahwa situasi sederhana yang diteliti Skinner tidak akan terjadi di luar laboratoriumnya. Selain itu, ada kritik yang merasa keberatan dengan hukum perilaku yang pada akhirnya tidak melihat perbedaan spesies secara terpisah.

REFERENSI:http://www.bfskinner.org/BFSkinner/AboutSkinner.html
http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/12/burhuss-frederick-skinner-tokoh-psikologi-behaviorisme/

TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT ^_^
APABILA ADA KESALAHAN MOHON DIKOREKSI ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar