RIWAYAT HIDUP B.F. SKINNER
Burhuss Frederick Skinner
lahir 20 Maret 1904, di kota kecil Pennsylvania Susquehanna. Ayahnya adalah
seorang pengacara, dan ibunya yang kuat dan cerdas sebagai ibu rumah tangga. Ia
merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu masa dalam lingkungan
yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Skinner
mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris pada tahun 1926 dari
Presbyterian-founded Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni dunia tulis
menulis sebagai profesinya selama dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar masuk
program pasca sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada
tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala
departemen psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun
1948, dia diundang untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas
tersebut dia menghabiskan sisa karirnya. Skinner adalah seseorang yang aktif
dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan berbagai penelitian, membimbing ratusan
calon doktor, dan menulis berbagai buku. Meski tidak sukses sebagai penulis
buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu penulis psikologi terbaik. Salah
satu karyanya yang terkenal adalah Walden II. Pada tanggal 18 Agustus 1980,
Skinner meninggal dunia karena penyakit Leukemia
Seperti halnya kelompok penganut psikologi modern, Skinner
mengadakan pendekatan behavioristik untuk menerangkan tingkah laku. Pada tahun
1938, Skinner menerbitkan bukunya yang berjudul The Behavior of Organism. Dalam perkembangan psikologi belajar,
ia mengemukakan teori operant conditioning.
Buku itu menjadi inspirasi diadakannya konferensi tahunan yang dimulai tahun
1946 dalam masalah “The Experimental an Analysis
of Behavior”. Hasil konferensi dimuat dalam jurnal berjudul Journal of the Experimental Behaviors yang disponsori oleh Asosiasi
Psikologi di Amerika (Sahakian,1970).
Pokok
Pemikiran :
>B.F. Skinner meyakini bahwa
perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning,
>Berdasarkan berbagai percobaannya
pada tikus dan burung merpati Skinner bahwa unsur terpenting dalam belajar
adalah penguatan.
> Tiga asumsi yang dimiliki Skinner
dalam membangun teorinya:
1. Behavior is lawful (perilaku
memiliki hukum tertentu)
2. Behavior can be predicted (perilaku
dapat diramalkan)
3. Behavior can be controlled (perilaku
dapat dikontrol)
>Functional analysis of behavior:
analisis perilaku dalam hal hubungan sebab akibat, dimana penyebabnya itu
sendiri (seperti stimuli, deprivation, dsb) merupakan sesuatu yang dapat
dikontrol.
>Dua klasifikasi dasar dari perilaku
menurut B.F Skinner: operants dan respondents.
Deskripsi
singkat mengenai pemikiran:
>Dimana Operant Conditioning adalah
suatu proses perilaku operant ( penguatan positif atau negatif) yang dapat
mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang sesuai
dengan keinginan.
>Pengetahuan yang terbentuk melalui
ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Skinner membagi
penguatan ini menjadi dua yaitu penguatan positif dan penguatan negatif. Bentuk
bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau penghargaan. Bentuk
bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi penghargaan,
memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang. Dimana
penguatan yang terbentuk melalui ikatan STIMULUS RESPON kan semakin kuat bila
diberi penguatan. penguatan ini yaitu penguatan POSITIF dan NEGATIF.
>Skinner juga menekankan mengenai
functional analysis of behavior yaitu analisis perilaku dalam hal hubungan
sebab akibat, dimana penyebabnya itu sendiri (seperti stimuli, deprivation,
dsb) merupakan sesuatu yang dapat dikontrol. Hal ini dapat mengungkapkan bahwa
sebagian besar perilaku dalam kejadian antesedennya berlangsung atau bertempat
pada lingkungan. Kontrol atas events ini membuat kita dapat mengontrol
perilaku.
> Operant adalah sesuatu yang
dihasilkan, dalam arti organisme melakukan sesuatu untuk menghilangkan stimulus
yang mendorong langsung. Contohnya, seek r tikus lari keluar dari labirin, atau
seseorang yang keluar dari pintu. Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan,
dimana organisme menghasilkan sebuah respondent sebagai hasil langsung dari
stimulus spesifik. Contohnya, seekor anjing yang mengeluarkan air liur ketika
melihat dan mencium bau makanan, atau seseorang yang mengedip ketika udara
ditiupkan ke matanya.
Pendapat
Saya:
Dari pemikiran dari B.F.Skinner dapat
disimpulkan bahwa Behaviorisme ini prilaku yang tampak yang dapat diukur,
dilukiskan, dan diramalkan.Dan Behaviorisme memandang pula bahwa ketika
dilahirkan pada dasarnya manusia tidak membawa apa-apa. Dimana manusia akan
berkembang berdasarkan stimulus yang diterimannya dari lingkungan sekitarnya.
LINGKUNGAN YANG BURUK AKAN MENGHASILKAN MANUSIA BURUK, LINGKUNGAN YANG BAIK
AKAN MENGHASILKAN MANUSIA BAIK.
Akan tetapi dalam metode penelitian dan penekanan penelitian Skinner terdapat menyimpang dari norma penelitian
psikologi kontemporer dengan beberapa cara: Pertama, Skinner terfokus pada
event perilaku yang paling sederhana. Kedua, dia bersikeras bahwa kondisi
eksperimen dikontrol dan respon subjek direkam secara otomatis. Dan ketiga, dia
membuat studi intensif pada satu subjek individu daripada meneliti sebuah
kelompok. Bagi Skinner, tujuan psikolog adalah untuk mengontrol perilaku
individu. Peneliti yang bekerja dengan sejumlah besar binatang perlu
memperhatikan variabel tak terkontrolnya sepanjang hal ini tersebar secara
acak. Namun Skinner percaya bahwa seperti halnya variabel lain, variabel tak
terkontrol juga harus dipelajari. Jika kita ingin mengontrol perilaku, kita
juga harus mngetahui variabel apa sajakah yang tidak terkontrol tersebut agar
dapat dikontrol juga.
Sedangkan pendekatan Skinner telah
diaplikasikan dalam berbagai masalah-masalah praktis, seperti dalam pendidikan,
industri, profesi, dan pelatihan binatang. Asumsi Skinner tentang ”lawfulness”
tidak sejalan dalam psikologi. Namun jadwal penguatan yang dia ajukan merupakan
temuan penting bagi teori belajar dan peneliti kepribadian.
Karena Skinner menolak untuk
menyimpulkan mekanisme atau proses yang tidak terobservasi, dia mengalami
kesulitan dalam menggambarkan situasi di luar laboratorium. Para psikolog
holistik merasa bahwa pendekatan Skinner mengabaikan kompleksitas perilaku
makhluk hidup. Kritik lain mengatakan bahwa situasi sederhana yang diteliti
Skinner tidak akan terjadi di luar laboratoriumnya. Selain itu, ada kritik yang
merasa keberatan dengan hukum perilaku yang pada akhirnya tidak melihat
perbedaan spesies secara terpisah.
REFERENSI:http://www.bfskinner.org/BFSkinner/AboutSkinner.html
http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/12/burhuss-frederick-skinner-tokoh-psikologi-behaviorisme/
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT ^_^
APABILA
ADA KESALAHAN MOHON DIKOREKSI ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar